Banjar Tengah Desa Adat Tanjung Benoa, Kamis (26/9) malam kemarin kembali melakukan pertemuan membahas surat yang ternyata belum terkirim ke Gubernur sejak dikeluarkannya surat tersebut karena mengendap di kantor kelurahan. Pertemuan dipimpin Ketua Sabha Desa Desa Adat Tanjung Benoa Wayan Dibia Adnyana, komponen masyarakat, termasuk dari unsur Himpunan Masyarakat Tanjung Bersatu (HMTB). Surat tersebut inti isinya menolak reklamasi teluk benoa dan meminta gubernur mencabut SK atau kebijakan pemerintah yang dapat meloloskan rencana reklamasi tersebut.