Oktober 23rd, 2015 // ForBALI

Lagi, Baliho Tolak Reklamasi Desa Adat Kelan Dirusak

Pembungkaman terhadap aspirasi desa adat dan organisasi pemuda adat yang menolak reklamasi teluk benoa kembali terjadi. Desa Adat Kelan dan ST. Satria Budi Yowana kembali menjadi korban ulah-ulah tangan tidak bertanggung jawab. Dua buah baliho besar bertuliskan tolak reklamasi Teluk Benoa, Tolak Reklamasi Berkedok Revitalisasi Teluk Benoa dan batalkan perpres 51 tahun 2014 pagi hari tadi dirusak.

Baliho Sebelum di Robek dan Setelah Dirobek

Baliho Sebelum di Robek dan Setelah Dirobek

Terakhir perusakan baliho di Desa Adat Kelan terjadi sekitar 2 minggu yang lalu, pada saat itu serentak juga terjadi perusakan baliho-baliho tolak reklamasi di beberapa titik di wilayah lain, di suwung dan junga di tanjung benoa. Kini, perusakan baliho kembali terjadi menyasar milik desa adat juga milik sekaa teruna.Di Desa Adat Kelan, upaya pembungkaman dengan perusakan baliho telah terjadi berkali-kali. “terakhir, baliho tolak reklamasi kami dirusak sekitar dua minggu yang lalu” papar ketua Forum Pemuda Kelan, I Kadek Buda Warsa Dwi Sanjaya.

Saksi mata yang melihat menyatakan perusakan baliho penolakan reklamasi teluk benoa dilakukan oleh 2 orang yang mengedarai motor byson sekitar pukul 04.00 WIta. Pada saat itu mereka parkir di sebelah Pura tepatnya di tempat dagang sate setelah itu mereka merobek dua buah baliho Desa Adat Kelan dan ST. Satria Budi Yowana yang terdapat di pertigaan Bypass Kelan. Usai perobekan baliho tolak reklamasi teluk benoa tersebut, datang mobil jimmy warna putih untuk mengangkut hasil robekan baliho. “perobekan terhadap baliho tolak reklamasi teluk benoa dilakukan secara terencana karena ada tim yang bekerja untuk melakukan upaya pembungkaman terhadap aspirasi masyarakat desa adat kelan”  ujar Kadek Buda.

Baliho Milik Desa Adat dan ST Satria Budi Yowana

Baliho Milik Desa Adat dan ST Satria Budi Yowana

Mereka mengecam perusakan baliho yang juga menjadi simbol penolakan masyarakat kelan terhadap rencana reklamasi teluk benoa. “ kami mengecam perusakan baliho tolak reklamasi teluk benoa, kami terus mempertahankan aspirasi kami dan kami tetap menolak reklamasi teluk benoa” Tegasnya.

“Kami akan segera merespon perusakan baliho ini untuk terus menunjukkan penolakan kami terhadap rencana reklamasi teluk benoa” paparnya.

Pembungkaman terhadap aspirasi desa adat dan organisasi pemuda adat yang menolak reklamasi teluk benoa kembali terjadi. Desa Adat Kelan dan ST. Satria Budi Yowana kembali menjadi korban ulah-ulah tangan tidak bertanggung jawab. Dua buah baliho besar bertuliskan tolak reklamasi Teluk Benoa, Tolak Reklamasi Berkedok Revitalisasi Teluk Benoa dan batalkan perpres 51 tahun 2014 pagi hari tadi dirusak.

Baliho Sebelum di Robek dan Setelah Dirobek

Baliho Sebelum di Robek dan Setelah Dirobek

Terakhir perusakan baliho di Desa Adat Kelan terjadi sekitar 2 minggu yang lalu, pada saat itu serentak juga terjadi perusakan baliho-baliho tolak reklamasi di beberapa titik di wilayah lain, di suwung dan junga di tanjung benoa. Kini, perusakan baliho kembali terjadi menyasar milik desa adat juga milik sekaa teruna.Di Desa Adat Kelan, upaya pembungkaman dengan perusakan baliho telah terjadi berkali-kali. “terakhir, baliho tolak reklamasi kami dirusak sekitar dua minggu yang lalu” papar ketua Forum Pemuda Kelan, I Kadek Buda Warsa Dwi Sanjaya.

Saksi mata yang melihat menyatakan perusakan baliho penolakan reklamasi teluk benoa dilakukan oleh 2 orang yang mengedarai motor byson sekitar pukul 04.00 WIta. Pada saat itu mereka parkir di sebelah Pura tepatnya di tempat dagang sate setelah itu mereka merobek dua buah baliho Desa Adat Kelan dan ST. Satria Budi Yowana yang terdapat di pertigaan Bypass Kelan. Usai perobekan baliho tolak reklamasi teluk benoa tersebut, datang mobil jimmy warna putih untuk mengangkut hasil robekan baliho. “perobekan terhadap baliho tolak reklamasi teluk benoa dilakukan secara terencana karena ada tim yang bekerja untuk melakukan upaya pembungkaman terhadap aspirasi masyarakat desa adat kelan”  ujar Kadek Buda.

Baliho Milik Desa Adat dan ST Satria Budi Yowana

Baliho Milik Desa Adat dan ST Satria Budi Yowana

Mereka mengecam perusakan baliho yang juga menjadi simbol penolakan masyarakat kelan terhadap rencana reklamasi teluk benoa. “ kami mengecam perusakan baliho tolak reklamasi teluk benoa, kami terus mempertahankan aspirasi kami dan kami tetap menolak reklamasi teluk benoa” Tegasnya.

“Kami akan segera merespon perusakan baliho ini untuk terus menunjukkan penolakan kami terhadap rencana reklamasi teluk benoa” paparnya.