Mei 2nd, 2017 // ForBALI

Forum Generasi Muda Blahbatuh Tak Gentar Hadapi Intimidasi

Pendirian baliho tolak reklamasi

Perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa oleh masyarakat Bali yang telah memasuki tahun ke-4 kerap mengalami intimidasi. Salah satunya dengan aksi pengrusakan baliho-baliho penolakan reklamasi yang dilakukan orang tidak dikenal.

Setelah beberapa kali mengalami pengrusakan baliho, pada Senin malam, 1 Mei 2017, Forum Generasi Muda Blahbatuh kembali mendirikan baliho di 2 lokasi sekaligus. Masing-masing di pertigaan Desa Blahbatuh dan di perempatan pasar Blahbatuh.

Pendirian baliho baru ini selain sebagai bentuk konsistensi dalam berjuang menolak reklamasi juga memberi pesan bahwa pemuda Blahbatuh tidak gentar terhadap segala bentuk intimisasi yang dialami mereka. “Kami tidak akan gentar, tindakan perusakan baliho adalah tindakan primitif di era demokrasi ini,” ujar Ketua Forum Generasi Muda Blahbatuh Ida Bagus Sugiri Putra.

I Made Rai, salah seorang pemuda yang ikut serta pada pemasangan baliho menyampaikan bahwa apa yang mereka lakukan ini tidak sebanding dengan apa yang para leluhur lakukan. “Walaupun pembuatan baliho ini memerlukan dana tidak sedikit tapi tidak sebanding dengan pengorbanan para leluhur yang menjadikan Pulau Bali dikenal seperti sekarang. Kami akan terus melawan upaya pengrusakan alam dan lingkungan Bali seperti proyek reklamasi Teluk Benoa,” ujar Made Rai.

Pendirian baliho tolak reklamasi

Perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa oleh masyarakat Bali yang telah memasuki tahun ke-4 kerap mengalami intimidasi. Salah satunya dengan aksi pengrusakan baliho-baliho penolakan reklamasi yang dilakukan orang tidak dikenal.

Setelah beberapa kali mengalami pengrusakan baliho, pada Senin malam, 1 Mei 2017, Forum Generasi Muda Blahbatuh kembali mendirikan baliho di 2 lokasi sekaligus. Masing-masing di pertigaan Desa Blahbatuh dan di perempatan pasar Blahbatuh.

Pendirian baliho baru ini selain sebagai bentuk konsistensi dalam berjuang menolak reklamasi juga memberi pesan bahwa pemuda Blahbatuh tidak gentar terhadap segala bentuk intimisasi yang dialami mereka. “Kami tidak akan gentar, tindakan perusakan baliho adalah tindakan primitif di era demokrasi ini,” ujar Ketua Forum Generasi Muda Blahbatuh Ida Bagus Sugiri Putra.

I Made Rai, salah seorang pemuda yang ikut serta pada pemasangan baliho menyampaikan bahwa apa yang mereka lakukan ini tidak sebanding dengan apa yang para leluhur lakukan. “Walaupun pembuatan baliho ini memerlukan dana tidak sedikit tapi tidak sebanding dengan pengorbanan para leluhur yang menjadikan Pulau Bali dikenal seperti sekarang. Kami akan terus melawan upaya pengrusakan alam dan lingkungan Bali seperti proyek reklamasi Teluk Benoa,” ujar Made Rai.